Sakato.co.id – Hujan ekstrem tanpa henti yang mengguyur Kota Padang sejak beberapa hari terakhir telah memicu bencana hidrometeorologi, menyebabkan banjir meluas yang dampaknya dirasakan oleh puluhan ribu warga. Data sementara mencatat, total 27.433 jiwa dari sembilan kecamatan menjadi korban terdampak.
Puncak curah hujan terjadi pada Selasa (25/11/2025) dini hari, merendam banyak kawasan dan memaksa ribuan keluarga berjuang menghadapi air bah.
“Hujan yang terjadi pada Selasa dini hari mengakibatkan banjir di mana-mana. Puluhan ribu warga ikut terdampak,” ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton, dikutip dari laman FB Diskominfo Padang, pada Rabu (26/11/2025).
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kota Padang, Kecamatan Koto Tangah menjadi wilayah dengan dampak terparah. Hampir 80% dari total korban terdampak berada di kecamatan ini.
– Koto Tangah: 20.983 jiwa
– Nanggalo: 2.232 jiwa
– Padang Utara: 1.486 jiwa
Selain tiga wilayah di atas, dampak banjir juga meluas ke enam kecamatan lain, meliputi: Lubuk Begalung (893 jiwa), Pauh (741 jiwa), Kuranji (601 jiwa), Padang Barat (321 jiwa), Padang Timur (150 jiwa), dan Bungus Teluk Kabung (26 jiwa).
Tidak hanya merendam pemukiman, bencana alam ini juga meninggalkan kerusakan serius pada infrastruktur dan properti warga. BPBD Kota Padang mencatat adanya sejumlah kerusakan vital:
– Rumah Hanyut: 2 unit
– Rumah Rusak Sedang: 61 unit
– Rumah Rusak Ringan: 17 unit
– Rumah Ibadah Rusak Ringan: 1 unit
– Jalan Longsor: 2 lokasi
– Sawah Rusak Berat: 2 petak
“Data tersebut masih data sementara. Kami akan terus melakukan pembaruan terkait kondisi terkini banjir, longsor, dan bencana lain di Kota Padang,” pungkas Hendri, mengindikasikan bahwa jumlah kerugian dan korban terdampak kemungkinan masih akan bertambah seiring proses pendataan yang berlanjut.
(*)





Komentar