BI Sumbar dan TPID Kembali Gelar Gerakan Pasar Murah, Hadir di Berbagai Daerah

Sakato.co.id – Gerakan Pasar Murah (GPM) kembali hadir di Sumatera Barat. Kegiatan kolaboratif ini diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Barat bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Barat, bertujuan untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

Kepala Perwakilan BI Sumbar, Mohammad Abdul Majid Ikram, menyatakan bahwa GPM merupakan salah satu upaya strategis untuk mengendalikan laju inflasi di Sumbar.

“Kegiatan ini memungkinkan masyarakat berbelanja kebutuhan sehari-hari dengan harga lebih hemat,” ujar Abdul Majid Ikram, dalam keterangan persnya, Kamis (25/9/2025).

Ia jelaskan, GPM kali ini diadakan serentak di berbagai kota dan kabupaten di Sumatera Barat, bekerja sama dengan Perum Bulog dan Bank Indonesia.

“Untuk itu, kita mengajak masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan berbagai komoditas penting dengan harga yang lebih murah dari pasaran,” kata dia.

Berikut adalah beberapa lokasi pelaksanaan GPM yang tersebar di sejumlah daerah di Sumatera Barat:

Kanwil Bulog Sumbar dan Gudang Bulog Padang:
Kantor Camat Lubuk Kilangan (24 September 2025)
Kantor Lurah Pampangan (25 September 2025)
Kantor Balaikota Padang (25 September 2025)
Kantor Camat Pauh (30 September 2025)

Kabupaten Padang Pariaman: GPM akan digelar di kantor Lurah atau Wali Nagari setempat (23-25 September 2025)

Kota Pariaman: Lokasi pasar murah berada di Rumah Tabuik Subarang (26 September 2025)

Kota Bukittinggi (23-30 September 2025)

Kota Payakumbuh: GPM digelar di Pasar Padang Kaduduak (30 September 2025)

Kota Solok: Pasar murah dapat ditemukan di Kantor Lurah Nan Balimo (23, 30 September dan 7-8 Oktober 2025) dan Masjid Agung Al-Muhsinin (26 September dan 3&10 Oktober 2025)

Kabupaten Agam (7-16 Oktober 2025)

“Kegiatan ini tidak hanya meringankan beban ekonomi masyarakat, tetapi juga menjadi bukti nyata kolaborasi antara pemerintah daerah dan instansi terkait dalam menjaga stabilitas ekonomi,” pungkasnya.

(*)

 

Komentar