Usung Tiga Program Cerdas, Kakan Kemenag Mahyudin Apresiasi Penyandang Disabilitas Sumbar

Sakato.co.id – Memiliki keterbatasan fisik tak membuat semua orang patah arang. Dengan semangat tinggi banyak hal bermanfaat yang bisa dilakukan, bahkan untuk kebaikan sesama. Begitu yang dilakukan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Sumbar.

Hal ini mendapat apresiasi yang tinggi dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatra Barat, Mahyudin karena PPDI Sumbar telah melahirkan program cerdas bidang Keagamaan.

banner 1080x788

Hal ini diungkapkannya saat menerima silaturrahmi dan audiensi Ketua PPDI, Ebnovrio Hanesty, Rabu (17/1/2024) di Ruang kerjanya. Turut hadir Kabid Penmad, Hendri Pani Dias, Kabid Urais, Edison dan Kabid Penais Zawa, Yufrizal.

Dalam kesempatan itu, Rio yang juga tuna netra menyampaikan, ada tiga program yang bersentuhan dengan Kementerian Agama, La Tahzan, (Lanjutkan Amalan terhadap Disabilitas, Hidupkan Zakat Amalan Nyata).

“Tahun 2023 kemarin, kita sudah mendapatkan supor dari Baznas, Kemenag Pesisir Selatan dan orang-orang yang peduli kepada kami (disabilitas) untuk menyalurkan zakat mereka. Alhamdulillah sudah tersalurkan,” katanya.

Pria kelahiran Padang, 16 November 1993 ini menceritakan, dari 32 ribu data penyandang disabilitas (17+ berdasarkan data KPU) yang di Sumbar, 70 persen diantaranya, ekonomi menengah ke bawah.

“Secara perhitungan ekonomi, itu termasuk kategori miskin, ini perlu kita berdayakan. Oleh sebab itu kami dari PPDI menginformasikan kepada Pemerintah Sumbar melalui Kementerian Agama,” harap Rio.

Kemudian program kedua lanjut guru BK MTsN 2 Pessel ini, Hadiah (Hafiz Disabilitas Berkah). “Harapan kami 2025, kami punya disabilitas yang hafiz quran. Mudah-mudahn Kanwil Kemenag Sumbar bisa memfasilitasi hal ini,” harap putra asli Pariaman ini

Program yang ketiga, ulas Rio, Dakdikduk (Dakwah Disabilitas Kekinian Dukung Kesetaraan), dimana program ini menunjukkan disabilitas bisa, disabilitas berdaya. PPDI melakukan kunjungan ke madrasah-madrasah yang ada di Sumatera Barat.

“Kami (disabilitas) ingin memberikan motivasi untuk menumbuhkan keaktifannya, minat dan motivasinya untuk belajar. Kita saja yang disabilitas bisa bersekolah apalagi mereka yang punya fisik lebih baik,” kata Rio.

Dengan adanya program ini lanjut putra pasangan Youhanes Gaffar dan Murniati, PPDI ingin membuka cakrawala siswa siswi, bahwa disabilitas itu ada dan disabilitas bisa bermanfaat bagi lingkungan.

Kepala Kanwil Kemenag Sumbar bersama jajaran menyambut baik semua program PPDI. Ini semua akan disikroniasi dengan Bidang Penais Zawa dan Bidang Pendidikan Madrasah.

“Untuk program La Tahzan akan kita sinkronkan dengan Baznas dalam program Sumbar Cerdas. Ini sebuah gebrakan yang dilakukan putra putri terbaik Sumbar dalam membantu kaum penyandang difabel Sumbatera Barat,” ucap Mahyudin.

Kemudian untuk program hafiz difabel imbuh Kakanwil akan diarahkan ke LPTQ (Lembaga Pengemuntuk melakukan pembinaan.

“Jika memungkinkan dalam kegiatan musabaqah ada satu cabang khusus disabilitas. Sehingga memotivasi mereka untuk giat belajar dan dekat dengan Alquran,” harap Kakanwil.

Sementara untuk program dak dik duk untuk madrasah, Kakanwil mengucapkan terima kasih atas perhatian PPDI kepada madrasah.

“Ini perlu kita dukung bersama-sama, dalam membangkitkan semangat siswa lebih giat untuk belajar,” pungkasnya.

(*)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *