Sakato.co.id – Banjir melanda kawasan objek wisata Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Senin (18/12/2023). Banjir terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi sejak dari Minggu malam hingga Senin pagi (18/12/2023).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang menyampaikan, berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lima Puluh Kota, banjir terjadi di kawasan Aka Barayun, Jorong Padang Tarok, Kenagarian Harau, Kecamatan Harau. Ketinggian air mencapai 50 sentimeter.
“Saat ini Tim SAR Pos SAR 50 Kota beserta Tim SAR gabungan lain langsung bergerak ke lokasi banjir untuk melakukan evakuasi korban yang terdampak banjir,” ungkap abdul Malik.
Untuk melakukan evakuasi dan pertolongan terhadap korban, lanjut Abdul Malik, Tim SAR membawa peralatan lengkap, termasuk mobil penyelamat, LCR + MOPEL 30 PK, PAL SAR Air, PAL Komunikasi, PAL Medis, dan PAL Pendukung Lainnya.
“Pada pukul 08.45 WIB, tim SAR sudah tiba di lokasi banjir dan langsung melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota dan masyarakat setempat. Tim SAR kemudian melakukan penyisiran di kawasan banjir untuk mencari masyarakat yang terdampak,” kata dia.
“Hingga pukul 11.44 WIB, tim SAR belum menemukan korban jiwa dalam peristiwa banjir tersebut. Namun, tim SAR masih terus melakukan pencarian dan mengevakuasi di lokasi banjir,” imbuhnya.
Lebih lanjut Abdul Malik mengungkapkan banjir di kawasan objek wisata Harau diduga karena intensitas hujan yang tinggi dari malam tanggal 17 Desember 2023 hingga pagi hari Senin. Hujan yang mengguyur kawasan tersebut menyebabkan Sungai Harau meluap dan menggenangi kawasan sekitar.
“Banjir di kawasan objek wisata Harau menyebabkan sejumlah rumah dan fasilitas umum terendam. Selain itu, banjir juga menyebabkan akses jalan terputus,” pungkasnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap potensi banjir di kawasan objek wisata Harau. Masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas di kawasan banjir dan mengikuti arahan petugas.
(*)