Terkait Kasus Penemuan Mayat Afif Maulana di Bawah Jembatan Kuranji, Ini Penjelasan Kapolda Sumbar

Sakato.co.id – Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono, S.Ik. SH memberikan penjelasan terkait penemuan mayat seorang anak laki-laki yang bernama Afif Maulana di bawah jembatan Kuranji yang terjadi pada Minggu, 9 Juni 2024 lalu.

Hal ini disampaikan Kapolda saat konferensi pers yang didampingi Dirreskrimsus Kombes Pol Alfian Nurnas, S.Ik, Dirreskrimum Kombes Pol Andri Kurniawan, S.Ik, Wakapolresta Padang AKBP Ruly Indra Wijayanto, S.Ik, Kepala Komnas Ham Perwakilan Sumbar, Ketua LKAAM Sumbar dan salah satu tokoh masyarakat dari Kerapatan Adat Nagari (KAN), di Mapolresta Padang, Minggu (23/6/2024).

banner 1080x788

Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono mengatakan, terhadap musibah yang terjadi tersebut ia menyampaikan duka terhadap keluarga Afif Maulana atas musibah yang menimpa.

“Saya atas nama Kapolda Sumbar menyampaikan bela sungkawa. Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT,” ucapnya.

Irjen Pol Suharyono mengatakan, terkait kasus ini sudah ada 40 saksi diperiksa dalam kasus penemuan jasad korban yang bernama Afif Maulana, Warga Kecamatan Lubuk Kilangan yang ditemukan oleh salah seorang pegawai cafe di sungai Jembatan Kuranji, Kota Padang, waktu itu.

“Dalam 40 saksi yang dimintai keterangan, ada 30 orang personil Sabhara Polda Sumbar yang mana pas kejadian itu sedang mengamankan sebanyak 18 orang remaja yang tawuran di Kuranji tersebut,” ungkap Kapolda.

Ketika pihak Kepolisian mengamankan 18 orang remaja lanjut Kapolda pada waktu itu, tidak ada yang namanya Afif Maulana.

“Nah, ketika 18 orang yang kita amankan tersebut, memang ada diamankan satu motor milik Afif Maulana tapi yang memakai temannya, pas kejadian teman Afif Maulana tersebut, ada salah satu personil mendengar bahwa ia diajak Afif Maulana untuk terjun ke jembatan di daerah itu,” jelas Kapolda.

“Ada sejumlah senjata tajam milik para pelaku tawuran yang diamankan semuanya dibawa, dan 18 orang remaja yang kita amankan 17 diantaranya diserahkan ke pihak orang tua, satu orang masih dilakukan penyelidikan, karena pas ditangkap ia sedang membawa senjata tajam,” imbuhnya.

Kapolda menambahkan, terkait kasus ini, ada berita viral di media massa yang telah menjustifikasi pihak Kepolisian bahwa seakan-akan Polisi bertindak salah dalam penanganan kasus tawuran kepada anak-anak tersebut, yang mengatakan Polisi telah melakukan penganiayaan terhadap korban yang menyebabkan kematian.

“Sedangkan setelah dilakukan pemeriksaan terhadap teman korban yang bernama Adtya, ada korelasinya dengan keterangan saksi tersebut, bahwa saat pihak Kepolisian melakukan tindakan penegakan hukum, korban sempat mengajak Adtya melompat ke Sungai Batang Kuranji tersebut. Nah pas saat mengamankan Adtya ini tidak ada ikut terjaring atas nama Afif Maulana. Dan siangnya sekitar pukul 11.55 Wib hari itu juga baru diketahui ada penemuan sesosok mayat anak-anak di jembatan Kuranji, yang mana korban atas nama Afif Maulana,” jelas Kapolda.

Untuk saat ini lanjut Kapolda, semuanya masih dilakukan pendalaman terhadap semua saksi-saksi termasuk 30 anggota Kepolisian yang saat itu melakukan penegakan hukum pencegahan aksi tawuran waktu itu.

“Jadi hari ini kita melakukan klarifikasi terkait justifikasi kepada pihak Kepolisian, ini perlu kita luruskan dengan pembuktian-pembuktian dan penyelidikan yang akurat. Jadi tidak bisa kita menyatakan sesuatu yang terjadi itu tanpa fakta,” tegas Kapolda.

Lebih lanjut Kapolda menegaskan ia selaku Pimpinan tertinggi Kepolisian di Sumbar ini bertanggung jawab penuh akan kasus penemuan jasad Afif Maulana, sampai saat sekarang pihaknya masih mendalami kasus ini.

“Untuk 30 personil yang sudah dimintai keterangan, seandainya ada yang terbukti melakukan perbuatan yang melanggar akan kita tindak tegas. Untuk sementara belum ada yang kita amankan dalam kasus ini, dan hasil autopsi masih belum keluar, kita masih menunggu,” kata dia.

(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *