Sakato.co.id – Dalam menghadapi kompleksitas permasalahan sosial di Sumatera Barat, khususnya Payakumbuh, Ketua DPRD Sumbar, Supardi menekankan pentingnya peran penyuluh sosial keliling. Program ini bukan sekadar inisiatif, melainkan strategi terencana untuk menangkal berbagai penyakit masyarakat dari akarnya.
“Permasalahan sosial seperti kemiskinan, pengangguran, dan perceraian adalah fondasi dari munculnya masalah yang lebih besar seperti narkoba, pencurian, LGBT, dan stunting,” ungkap Supardi dalam acara Penyuluhan Sosial Keliling di Hotel Mangkuto, Senin (1/7/2024).
Supardi menegaskan bahwa langkah antisipasi harus dilakukan oleh semua pihak. Dalam menumpas kriminalitas, kita tidak bisa hanya fokus pada gejalanya. Kita harus mengatasi penyebab utamanya, yaitu masalah sosial yang dibiarkan begitu saja.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam memberantas persoalan sosial, sehingga Payakumbuh bisa menjadi kota yang maju, mandiri, dan berkarakter,” ujarnya.
Dengan strategi ini, diharapkan permasalahan sosial yang menjadi hulu dari berbagai tindak kriminal dapat diminimalisir. Kegiatan Penyuluhan Sosial Keliling ini bukan hanya memberikan pemahaman, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk ikut serta dalam menjaga lingkungan sosialnya.
Program Penyuluhan Sosial Keliling ini diinisiasi oleh Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat sebagai respons proaktif terhadap permasalahan sosial yang kian kompleks. Menggunakan dana pokir Ketua DPRD Sumbar, kegiatan ini diadakan di berbagai kelurahan di Payakumbuh, menyasar masyarakat langsung untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mereka.
Ketua Tim Pelaksana dari Dinas Sosial, Ismil menyatakan bahwa setiap tahun tema penyuluhan disesuaikan dengan isu terkini. Tahun ini, fokusnya adalah pada persoalan LGBT, dengan menghadirkan narasumber yang ahli di bidangnya. Program ini dirancang untuk menjangkau hingga 18 kali kegiatan, dengan setiap kelas diikuti oleh 80 peserta.
(*)
Komentar