Sakato.co.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperkuat komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumatera bagian utara (Sumbagut). Melalui kolaborasi lintas sektor, OJK berupaya mengoptimalkan potensi lokal sebagai motor penggerak ekonomi daerah. Strategi ini menjadi fokus utama OJK Sumbagut, mengingat pertumbuhan ekonomi regional masih berada di bawah rata-rata nasional.
Kepala OJK Provinsi Sumatera Utara, Khoirul Muttaqien, menyampaikan hal ini dalam acara media gathering yang berlangsung di Jakarta pada 4-6 Agustus 2025. Pertemuan ini diikuti oleh perwakilan media dari lima provinsi, yakni Sumatra Utara, Sumatra Barat, Aceh, Riau, dan Kepulauan Riau.
Menurut Khoirul, pertumbuhan ekonomi Sumbagut saat ini tercatat sebesar 4,71%. Angka ini masih di bawah rata-rata nasional, namun menunjukkan tren positif yang didukung oleh sektor utama seperti pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga dan ekspor menjadi pendorong terbesar.
“Penopang utama pertumbuhan ekonomi Sumbagut berasal dari sektor pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan. Sementara dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga dan ekspor menjadi pendorong terbesar,” jelas Khoirul, Senin malam (4/8/2025).
Khoirul juga menyoroti kinerja sektor perbankan di wilayah Sumbagut yang menunjukkan pertumbuhan solid. Hingga pertengahan tahun 2025, total penyaluran kredit di kawasan ini mencapai Rp685 triliun, sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun mencapai Rp645 triliun. Angka-angka ini menunjukkan kepercayaan publik terhadap sektor perbankan dan stabilitas keuangan di daerah.
Lebih lanjut, Khoirul menegaskan bahwa peran OJK tidak hanya terbatas pada pengawasan sektor jasa keuangan. OJK juga aktif melakukan pembinaan dan pengembangan ekonomi daerah. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk mengoptimalkan potensi ekonomi lokal yang unik di setiap provinsi.
“Di Aceh, kami mendukung pengembangan komoditas nilam. Di Sumatera Barat, fokus pada komoditas gambir. Kepulauan Riau mengembangkan kelapa, Sumatera Utara dengan komoditas jagung, dan di Riau kami mendorong pengembangan ikan air tawar,” paparnya.
Melalui pendekatan ini, OJK berharap sektor jasa keuangan dapat memberikan kontribusi nyata dan berkelanjutan dalam penguatan ekonomi yang berbasis pada potensi lokal masing-masing daerah. Acara media gathering ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komunikasi dan sinergi antara OJK dengan media, sekaligus menyampaikan arah kebijakan OJK ke depan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Turut hadir dalam acara ini Kepala OJK dari masing-masing provinsi, yaitu Roni Nazra (Sumbar), Daddi Peryoga (Aceh), Triyoga Laksito (Riau), dan Sinar Dananjaya (Kepri). Acara ini juga dihadiri oleh Anggota Dewan Komisioner OJK Frederica Widyasari Dewi dan Kepala Departemen Literasi Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK Mohammad Ismail Riyadi.
(*)
Komentar