Sakato.co.id – Seorang penambang emas di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, meninggal dunia diduga tertimpa reruntuhan tanah di area penambangan emas di daerah Abai, Kecamatan Sangir Batang Hari, Senin (30/10/2023).
Wali Nagari Abai, Beni Sehendra saat dihubungi pada Selasa (31/10/2023), mengatakan longsor di area tambang itu terjadi pada Senin sekitar pukul 13.00 WIB.
Seorang penambang diduga tidak berhasil menyelamatkan diri dan meninggal di lokasi. Namun ia mengaku belum mengetahui identitas korban.
“Korban berhasil dievakuasi saat itu juga dan sudah dikebumikan di kampungnya di Karang Putih, Lubuk Gadang Barat, Kecamatan Sangir,” katanya.
Dalam kejadian tersebut, katanya tidak ada korban yang luka-luka. “Saat kejadian longsor, sejumlah penambang berhasil menyelamatkan diri karena mengetahui ada reruntuhan,” ujarnya.
Kejadian longsor ini, katanya merupakan yang pertama sejak tahun 2023. Penambangan emas di daerah tersebut telah terjadi sejak lama.
“Sejak saya lahir, lokasi tambang itu telah ada,” ujarnya.
Menambang emas bagi masyarakat yang berada sekitar lokasi penambangan merupakan mata pencaharian.
“Kalau tidak menambang, mungkin anak-anak yang kuliah dan sekolah di Padang akan pulang kampung (karena ndak ada biaya lagi),” ungkapnya.
Kendati demikian, pihaknya sebagai bagian dari pemerintah juga telah melakukan sosialisasi akan bahaya melakukan aktivitas menambang di daerah itu.
“Sosialisasi telah kami lakukan, tapi ya gimana lagi ini menyangkut perut, ekonomi masyakat,” katanya.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang diperoleh, korban merupakan warga Karang Putih Nagari Lubuk Gadang Barat, bernama Riki (35).