Sakato.co.id – Musim haji memang telah usai. Namun setelah fase kepulangan berakhir, masih ada jemaah haji Indonesia yang tinggal di Tanah Suci. Jemaah ini belum bisa pulang karena masih dirawat di rumah sakit dan belum laik terbang.
Tak terkecuali jemaah Debarkasi Padang, tiga orang masih belum bisa dipulangkan karena masih dalam perawatan. Satu diantaranya meninggal dunia, satu masih dirawat dan satu orang berhasil pulang, atas nama, Harisun Nurlaili Sarih, jemaah Kloter 05 asal Limapuluh Kota.
Kepulangan Harisun bersama tim PHU Kemenag RI dan RS Kesehatam Haji disambut Kepala Kanwil Kemenag Sumbar diwakili, Ketua Tim Kerja ATP M. Rifki, Tim KKP Dr. Darwin, Ketua Kloter 05 Irfan Junaidi, tim Kesehatan Limapuluh dan pihak keluarga, Minggu (27/8/2023).
Tiba di Bandara International Minangkabau (BIM) Harisun, langsung dibawa ke Ruang KKP Bandara, untuk dilakukan pemeriksaan. Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan diwakili Dokter Darwin mengatakan, kondisi kesehatan Harisun cukup baik.
“Alhamdulillah, jemaah haji atas nama Harisun ini sudah mulai membaik. Namun, beliau masih sedikit pusing karena setelah menempuh perjalan dari Jakarta menuju Padang,” jelas Darwin.
Dikatakan Darwin hal pertama yang dilakukan adalah memeriksa tekanan darah, hasilnya 116/80. Saturasinya juga juga dan suhunya normal.
Darwin juga menjelaskan saat ini Harisun mengalami anemia atau gejala kekurangan darah. Namun, Harisun, sudah bisa dipulangkan langsung ke kampung halaman bersama tim kesehatan dan pihak keluarga.
Sementara itu, perwakilan PPIH Embarkasi Padang, M. Rifki mengatakan, pria kelahiran 31 Desember 1957 ini sebelumnya yang bersangkutan sempat Pnomoni (sesak nafas).
“Selama berada di Tanah Suci yang bersangkutan beberapa kali keluar masuk rumah sakit. Di Makkah dirawat 7 hari dan di
Madinah 4 hari,” jelas Rifki.
Saat jadwal kepulangan kata Rifki, Harisun kembali ke dirawat dengan gejala sesak nafa dan anemia. Ia tidak bisa pulang bersama jemaah kloter 05, karena belum mendapatkan izin laik terbang.
“Terhitung sejak kepulangan kloter 05, 27 Juli lalu, kurang lebih 1 bulan Harisun dirawat di tanah suci. Ia dipulangkan ke Tanah Air 23 Agustus dan sampai di jakarta 24 Agustus, langsung dirujuk ke Rumah Sakit Kesehatan Haji Jakarta,” ulas putra Pasaman ini.
Setelah dirawat 3 (tiga) hari di Jakarta lanjut Rifki, Harisun dipulangkan ke kapmpung halaman yang beralamat di Tarantang Kec. Harau Kab. Lima puluh kota.
(*)