Sakato.co.id – Di tengah tuntutan transparansi dan kecepatan informasi di era digital, Markas Besar (Mabes) Polri bersiap menghadapi transformasi besar dalam komunikasi publik. Inovasi ini digagas oleh Penata Kehumasan Madya Tingkat III Mabes Polri, Kombes Pol Dwi Sulistyawan, melalui proyek perubahan ambisius yang melibatkan teknologi Kecerdasan Buatan (AI).
Proyek yang diberi nama “Optimalisasi Sistem Penerangan Masyarakat (Sipenmas)” ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian. Kombes Dwi merancang Sipenmas sebagai bagian dari Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan 65 Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI.
Menurut Kombes Dwi, sistem komunikasi Polri harus beradaptasi dengan dinamika digital yang menuntut kecepatan, keakuratan, dan konsistensi. “Kehumasan Polri harus bisa hadir secara real-time, menjawab pertanyaan publik dengan cepat, dan menyalurkan pesan yang seragam dari pusat hingga ke daerah,” ungkap Kombes Pol Dwi dalam keterangan persnya di Padang, Kamis (16/10/2025).
Sebagai solusi konkret, Mabes Polri kini tengah merancang Aplikasi Sipenmas, sebuah platform berbasis AI yang menjadi inti dari proyek inovatif ini. Aplikasi ini dirancang untuk menjadi ‘asisten digital’ bagi seluruh personel Humas Polri di berbagai daerah.
“Aplikasi Sipenmas akan berfungsi seperti asisten digital. Ia mampu memberikan saran jawaban dengan cepat dan akurat atas berbagai pertanyaan awak media terkait kinerja maupun program kepolisian,” jelas Kombes Dwi.
Kombes Dwi menjabarkan, Sipenmas dirancang untuk memecahkan tiga masalah kronis dalam komunikasi publik Polri, seperti proses manual yang memakan waktu, birokrasi yang berbelit, dan resistensi terhadap perubahan di sebagian jajaran.
“Dengan Sipenmas, proses komunikasi publik akan jauh lebih efisien. Kita ingin agar setiap informasi yang keluar dari Polri lebih terarah, transparan, dan terpercaya. Citra Polri dibangun dari konsistensi komunikasi yang jujur dan terbuka,” tuturnya.
Lebih lanjut Dwi menjelaskan, proyek ini menargetkan capaian yang signifikan, yakni peningkatan pemberitaan positif tentang kegiatan kepolisian hingga 50 persen pada tahun 2027, seiring dengan lonjakan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.
Saat ini, proyek perubahan Sipenmas telah memasuki tahapan akhir dan dijadwalkan akan menjalani uji implementasi di hadapan Majelis Penguji LAN RI pada Desember 2025 mendatang. Uji ini akan menentukan kesiapan sistem untuk diterapkan secara nasional.
Bagi Kombes Dwi, Sipenmas bukan sekadar inovasi teknologi, melainkan simbol perubahan budaya di tubuh Polri. “Kita sedang bergerak dari cara lama menuju cara baru, dari birokrasi manual ke sistem digital. Polri harus hadir dengan wajah yang lebih terbuka, cepat, dan dipercaya,” pungkasnya.
(*)









Komentar