Padang Diterjang Cuaca Ekstrem, Belasan Pohon Tumbang dalam Tiga Hari

Sakato.co.id – Kota Padang diterpa cuaca ekstrem berupa angin kencang dan hujan deras non-stop selama tiga hari berturut-turut, mulai Jumat (21/11/2025) hingga Minggu (23/11/2025). Kondisi yang oleh warga lokal kerap disebut “baneneang” ini meninggalkan jejak kerusakan signifikan, terutama akibat belasan pohon tumbang yang melintang di berbagai ruas jalan utama.

Total sebanyak 18 pohon tercatat tumbang dalam kurun waktu 72 jam tersebut. Menurut Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton, fenomena ini murni dipicu oleh intensitas angin yang sangat tinggi.

“Iya, sejak Jumat lalu hingga hari Minggu ini, kami mendata ada sekitar 18 pohon yang tumbang. Penyebab utamanya adalah angin kencang yang melanda Padang,” ungkap Hendri Zulviton, dikutip dari laman FB Diskominfo, Senin (24/11/2025).

Akibat pohon-pohon yang tumbang, banyak akses jalan sempat terhambat total. Upaya pembersihan harus dilakukan dengan cepat untuk membuka kembali mobilitas warga.

Dari sebaran data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Padang, Kecamatan Koto Tangah menjadi wilayah yang paling parah terdampak.

Hari Pertama (Jumat, 21/11/2025): Enam pohon tumbang tercatat di enam lokasi berbeda, seperti di Seberang Padang (Padang Selatan), Padang Besi (Lubuk Kilangan), Korong Gadang (Kuranji), Dadok Tunggul Hitam (Koto Tangah), Surau Gadang (Nanggalo), dan Lubuk Begalung.

Hari Kedua (Sabtu, 22/11/2025): Fokus kerusakan beralih ke Koto Tangah, yang mencatat enam kejadian tumbang sekaligus. Lokasinya antara lain di Tanjung Aur, Baru Gadang, Koto Panjang Ikur Koto (KPIK), Pasie Nan Tigo, Lubuk Minturun (dua pohon), dan Anak Aie.

Hari Ketiga (Minggu, 23/11/2025): Pohon tumbang kembali terjadi di lima titik lain, meliputi Kampung Pondok (Padang Barat), Purus, Pisang (Pauh), Kampung Baru (Lubuk Begalung), dan Korong Gadang (Kuranji).

Selain pohon tumbang, BPBD juga mencatat insiden lain yang dipicu cuaca ekstrem ini. “Selain pohon tumbang, juga ada kejadian tanah amblas di Mata Air, Padang Selatan. Kami juga menangani laporan genangan air di kawasan Gunung Pangilun, Kecamatan Nanggalo,” tambah Hendri.

Warga Padang diimbau untuk tetap waspada. Berdasarkan prediksi terbaru Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi cuaca ekstrem ini diperkirakan akan terus berlanjut dan berpotensi terjadi hingga 27 November 2025.

(*)

Komentar