Sakato.co.id – Suasana ceria di Pantai Padang, tepatnya di samping Masjid Al Hakim, Kelurahan Belakang Tangsi, Kecamatan Padang Barat, berubah menjadi kepanikan sore ini, Minggu (19/10/2025). Seorang remaja berusia 17 tahun bernama Marcel dilaporkan hilang terseret ombak besar saat sedang mencuci badan usai bermain sepak bola.
Korban yang beralamat di Jalan Berok Nipah II ini, bersama rekan-rekannya, baru saja menyelesaikan permainan bola di tepi pantai. Sekitar pukul 17.45 WIB, mereka memutuskan mandi untuk membersihkan diri.
“Saat itu, ombak terpantau cukup besar. Korban bersama rekan-rekannya mandi di pantai untuk membersihkan diri setelah bermain bola. Nahas, karena kondisi cuaca dan ombak yang kuat, korban atas nama Marcel ini terseret ombak ke tengah laut,” jelas Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Hendri Zulviton.
Ibu korban, Novi (40), kini menunggu dengan cemas kabar dari tim pencari.
Mendapat informasi kejadian, tim gabungan penanganan bencana dan SAR segera dikerahkan ke lokasi. Di bawah komando Kalaksa BPBD dan Kabid Kedaruratan dan Logistik, koordinasi cepat dilakukan dengan Basarnas untuk memulai operasi pencarian.
Upaya pencarian yang melibatkan puluhan personel dari berbagai instansi, mulai dari Basarnas, Damkar, TNI, Polri, hingga para relawan seperti Sea Doo Safari Padang dan Nelayan setempat, langsung dilakukan dengan menyisir pinggiran pantai dan menggunakan mesin jet ski untuk menjangkau area lebih jauh.
Namun, hingga malam tiba, korban masih belum ditemukan.
“Korban saat ini masih dalam pencarian. Karena kondisi sudah gelap dan demi keselamatan tim, operasi pencarian malam ini kita hentikan sementara. Sesuai prosedur, pencarian korban akan dilanjutkan besok pagi, Senin (20/10),” terang Hendri Zulviton.
Kalaksa BPBD Padang ini juga menekankan pentingnya kewaspadaan bagi masyarakat dan wisatawan. Ia kembali mengingatkan agar tidak beraktivitas atau mandi di pantai, terutama saat kondisi cuaca buruk atau ombak sedang tinggi, mengingat Pantai Padang dikenal rawan dengan arus bawah laut yang kuat.
Tim gabungan yang terlibat dalam operasi SAR ini sangat banyak, menunjukkan keseriusan penanganan di lapangan, termasuk BPBD, Basarnas, Damkar, Satlinmas Pol PP, TNI/Polri, PMI, Balawista, Padang Baywatch, KSB, dan puluhan relawan lainnya.
(*)









Komentar