Sakato.co.id – Di tengah bayangan tembok lapas, secercah harapan baru tumbuh melalui program inovatif yang digagas Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Sumatera Barat. Pada Rabu dan Kamis, 23-24 Juli 2025, Rumah Tahanan Kelas IIB Padang menjadi saksi bisu digelarnya Perkemahan Satya Darma Bhakti Pemasyarakatan, sebuah gebrakan pembinaan karakter yang melibatkan seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) pemasyarakatan se-Sumatera Barat.
Kepala Kanwil Ditjenpas Sumatera Barat, Kunrat Kasmiri, menjelaskan bahwa perkemahan ini bukan sekadar agenda biasa. Mengusung konsep “Satya Darma Bhakti Pemasyarakatan,” program ini merupakan sebuah pendekatan baru, sebuah kolaborasi strategis antara lembaga pemasyarakatan dengan Gerakan Pramuka.
“Pramuka adalah wadah luar biasa yang kita kenal sejak pendidikan dasar. Gerakan ini menanamkan pemahaman kebangsaan dan transformasi perilaku melalui sepuluh platform kepramukaan yang memiliki korelasi kuat dengan program pembinaan di lapas dan rutan,” ungkap Kunrat.
Kunrat menegaskan, kehadiran Pramuka di lingkungan pemasyarakatan bertujuan mulia: mengubah perilaku dan kebiasaan buruk warga binaan menuju arah yang lebih positif. Nilai-nilai kebaikan yang diusung Pramuka dinilai sangat relevan untuk mendorong perubahan ke arah yang lebih baik bagi para warga binaan.
Perkemahan ini diikuti oleh seluruh UPT Pemasyarakatan di Sumatera Barat. Meskipun Balai Pemasyarakatan (Bapas) dan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) hanya berpartisipasi dalam penampilan, kehadiran mereka menambah semarak suasana kebersamaan. Selain sebagai ajang pembinaan, perkemahan ini juga berfungsi sebagai sarana silaturahmi antar seluruh UPT se-Sumatera Barat, mempererat tali persaudaraan di antara petugas pemasyarakatan.
Kunrat mengungkapkan, perkemahan ini adalah gebrakan pertama yang diharapkan tidak berhenti sampai di sini. Bahkan, program ini telah mendapat dukungan penuh dari pusat, termasuk Menteri Agus, yang melihatnya sebagai cikal bakal kegiatan wajib bagi warga binaan di seluruh Indonesia.
Ke depan, Kanwil Ditjenpas Sumbar berencana mengembangkan kegiatan serupa, seperti Perkemahan Sabtu Minggu (Persami). Persiapan matang pun tengah dilakukan, mulai dari pembentukan gugus depan Pramuka di seluruh UPT, penyiapan materi, hingga rekrutmen instruktur kompeten bagi warga binaan.
“Kami harus tetap mempertahankan esensi Pramuka yang sesungguhnya,” tegas Kunrat, menekankan pentingnya menjaga jati diri kepramukaan dalam setiap pelaksanaan program.
Lebih lanjut ia katakan, dalam kegiatan ini, aspek keamanan menjadi prioritas utama. Setiap kontingen peserta didampingi oleh petugas pengamanan khusus, memastikan kelancaran dan ketertiban acara. Pendekatan ini menunjukkan komitmen untuk menjaga kegiatan positif tetap berjalan dalam lingkungan yang aman dan kondusif.
kunrat menambahkan, berbagai perlombaan sesuai platform kepramukaan mewarnai rangkaian acara, termasuk kompetisi mendirikan tenda, serta penampilan seni seperti menyanyi, menari, membaca puisi, dan yel-yel. “Kegiatan ini adalah cerminan nyata aktivitas Pramuka di luar lembaga pemasyarakatan. Kami juga menghadirkan program kepramukaan yang autentik untuk warga binaan,” tambahnya.
“Program Perkemahan Satya Darma Bhakti Pemasyarakatan diharapkan tidak hanya memberikan dampak positif bagi pembinaan warga binaan, tetapi juga memberikan harapan baru bagi keluarga mereka di luar lembaga pemasyarakatan. Sebuah langkah maju dalam mewujudkan pembinaan yang humanis dan transformatif,” pungkasnya.
(*)
Komentar