Sakato.co.id – Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) Sumatera Barat (Sumbar) berkolaborasi dengan ormas Islam se-Sumatera Barat, menyelenggarakan tabligh akbar bersama ustaz Salim A.Fillah di Masjid Baitul Auliya, Kantor Gubernur Sumatera Barat. Minggu, (23/07/2023).
Ustaz Salim dalam ceramahnya membahas makna hijrah dan spirit kepahlawanan nasional.
Sebelum sesi pembahasan dari Ustadz Salim dimulai, acara dibuka oleh beberapa sambutan di antaranya dari ustaz Urwatul Wusqa, selaku Ketua IKADI Sumbar dan ustaz Muslim Muhammad Yatim, selaku Anggota DPD RI.
Tabligh akbar ini dihadiri sekitar 500 jemaah dan diikuti dengan
penuh antusias dari berbagai daerah di Sumbar.
Ustadz Salim merupakan seorang penulis, da’i, relawan, sekaligus entrerpreneur.
Dia deknal di kalangan anak muda lewat tulisan dan karyanya yang fenomenal berjudul “Dalam Dekapan Ukhuwah”, “Agar Bidadari Cemburu Padamu”, “Nikmatnya Pacaran Setelah Menikah”.
Ustaz Salim menekankan pada poin memaknai spirit hijrah dalam Islam dan bagaimana anak muda di zaman sekarang dapat memaknai hijrah tidak hanya perubahan dari yang terlihat dari luar saja, seperti fisik dan penampilan. Tapi, dengan mengubah pola hidup beragama menjadi lebih baik.
“Berani meninggalkan dari zona nyaman yang melenakan, menuju zona yang benar-benar Allah perintahkan,” ujar Ustaz Salim.
Satu-satunya tempat untuk bersandar, ujarnya, adalah Allah SWT.
“Tidak mengandalkan harta, jabatan, dan sebagainya. Sebagaimana yang dicontohkan Shuhaib setelah berhijrah ke Madinah, yang diceritakan dalam sebuah riwayat tentang proses hijrahnya,” imbuhnya
Selanjutnya, dalam proses hijrah teruslah dan jangan berhenti belajar.
“Orang yang berhijrah tidak pernah berhenti mencari ilmu. Justru, dia selalu haus dan kurang akan ilmu agama. Tanpa ilmu, iman kita tidak akan meningkat. Ilmu akan mengiringi setiap ibadah yang dilakukan,” jelasnya.
Spirit terakhir adalah, dalam berhijrah kita harus rendah hati atau tawadu.
“Salah satu penyakit hati yang harus dihindari dalam berhijrah adalah merasa dirinya lebih baik daripada orang lain atau sombong, dan menganggap yang lain lebih kecil,” tukasnya.
(ril)