Media Massa dalam Polemik Ekonomi Politik

Ernita Gusti, Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Komunikasi Unand

Sakato.co.id-Media massa seringkali digunakan oleh kelompok atau individu untuk mendorong agenda politik atau ekonomi mereka. Hal ini bisa terjadi melalui berbagai cara, seperti pemilihan pemberitaan yang mendukung sudut pandang tertentu, penekanan atau pengabaian informasi tertentu, atau bahkan propaganda yang dimaksudkan untuk memengaruhi opini publik.

Ketika media massa dikendalikan atau dimanipulasi oleh kelompok kepentingan tertentu, informasi yang disajikan bisa menjadi tidak seimbang atau bias. Ini dapat mengakibatkan masyarakat menerima informasi yang terdistorsi atau tidak lengkap, yang pada akhirnya dapat memengaruhi persepsi mereka tentang isu-isu tertentu. Saat mengonsumsi berita, penting untuk mempertimbangkan berbagai sumber dan sudut pandang. Memiliki pemahaman yang lebih luas tentang suatu topik dapat membantu untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap dan lebih objektif tentang situasi yang sedang dibicarakan.

banner 1080x788

Media massa menjadi instrumen borjuasi yang menyeret masyarakat ke dalam atmosfer berpikir kapitalis dan menempatkan masyarakat sebagai masyarakat konsumen.

Pendapat ini mencerminkan pandangan kritis terhadap media massa yang sering diungkapkan dalam teori kritis tentang media. Teori ini menyoroti bagaimana media massa dapat menjadi alat kontrol sosial yang digunakan oleh elit atau borjuasi untuk mempertahankan struktur kekuasaan dan memengaruhi cara berpikir masyarakat.

Dalam konteks ini, media massa dipandang sebagai alat yang memainkan peran penting dalam mempromosikan nilai-nilai kapitalis dan konsumerisme. Cara pemberitaan dan presentasi informasi sering kali dipilih sedemikian rupa untuk mendorong masyarakat menjadi konsumen yang aktif, dengan fokus pada pembelian barang dan layanan sebagai bagian penting dari kehidupan mereka.

Dalam upaya untuk mengubah pola pikir ini, beberapa kelompok dan individu mencoba untuk mengedukasi masyarakat tentang kritis terhadap media, mempromosikan literasi media, dan mendorong konsumsi informasi yang kritis dan seimbang dari berbagai sumber. Pentingnya literasi media dan kesadaran akan pengaruh media terus berkembang, karena hal ini dapat membantu masyarakat untuk lebih kritis terhadap pesan yang disampaikan oleh media massa dan mengambil informasi dengan sikap yang lebih reflektif.

Pemanfaatan media massa memiliki kepentingan yang kompleks dalam konteks ekonomi politik terbagi atas beberapa pihak: (1) Pihak Politik yang berpengaruh pada; (a) Pengaruh dan Kontrol Opini Publik: Media massa memungkinkan pihak politik untuk mempengaruhi dan mengontrol opini publik. Dengan mengendalikan narasi dan informasi yang disampaikan, mereka dapat membentuk pandangan masyarakat terhadap kebijakan, figur politik, dan isu-isu tertentu. (b) Kampanye Politik: Media massa merupakan alat utama dalam kampanye politik. Pihak politik dapat menggunakan media ini untuk meningkatkan profil mereka, menyampaikan pesan kampanye, dan mencapai pemilih potensial. (2) Pihak Ekonomi yang berpengaruh pada; (a) Pemasaran dan Iklan: Media massa adalah platform yang efektif untuk memasarkan produk atau jasa. Pihak ekonomi menggunakan media ini untuk menjangkau konsumen secara luas, membangun merek, dan meningkatkan penjualan. (b) Pengaruh Terhadap Kebijakan Ekonomi: Pihak ekonomi juga bisa memanfaatkan media massa untuk mempengaruhi kebijakan ekonomi. Melalui opini yang disampaikan, mereka dapat memengaruhi regulasi, kebijakan pajak, dan keputusan politik lain yang memengaruhi bisnis mereka. (3) Pihak Media Itu Sendiri berngaruh kepada (a) Keuntungan Finansial: Media massa memperoleh keuntungan finansial dari iklan dan langganan. Memastikan penonton atau pembaca tetap terlibat adalah kepentingan utama bagi media untuk menjaga pendapatan mereka. (b) Independensi Redaksi: Ada kepentingan bagi media untuk mempertahankan independensi redaksi mereka. Namun, tekanan politik dan ekonomi bisa memengaruhi bagaimana berita dipresentasikan atau ditafsirkan. Ada seringkali tumpang tindih dan keterkaitan di antara mereka, yang bisa mempengaruhi cara media massa digunakan dan dipengaruhi dalam konteks ekonomi politik.

Dalam melihat berbagai polemik kepentingan dalam memanfaatkan media massa, terdapat kelompok yang biasanya akan memanipulasi media yang telah berkembang menjadi media sosial tersebut demi tercapainya kepentingannya. Apalagi jika dihadapkan kepada sebuah kondisi dan situasi seperti menjelang pemilu 2024 dimana sangat gencarnya pengaruh keberpihakan media sosial dan penggiringan opini publik. Pemanfaatan media sosial dalam konteks pemilu adalah topik yang kompleks dan penting. Tidak dipungkiri bahwa penggunakan media sosial untuk berbagai kepentingan politik kelompok tertentu akan menjadi Sejarah Panjang yang tak akan terurai dengan mudah. Namun, Masyarakat maya dapat menyikapi hal tersebut dalam beberapa langkah dapat dipertimbangkan untuk menyikapi pemanfaatan media massa untuk kepentingan kelompok tertentu dalam pemilu 2024 yaitu edukasi publik, pengawasan media, keterbukaan informasi, penyebaran informasi yang akurat, penegakan hukum, literasi media, keterlibatan masyarakat, ransparansi dana kampanye. Pemanfaatan media sosial dalam pemilu dapat menjadi alat yang sangat kuat untuk menyebarkan informasi, namun juga bisa disalahgunakan untuk memanipulasi opini publik. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan melalui media sosial selama pemilu bersifat objektif, akurat, dan transparan.

Namun, Mampukah masyarakat massa dalam bertahan ditengah ekonomi politik yang berupaya menguasai media sosial?. Masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam konteks ini, meskipun tantangannya besar. Menghadapi ekonomi politik yang berupaya menguasai media sosial, ada beberapa cara di mana masyarakat bisa bertahan yaitu dengan menggunakan pendidikan dan literasi media, pemilihan sumber berita yang terpercaya, aktivisme dan organisasi masyarakat, memahami kepentingan politik di balik media, pendidikan politik yang kuat, teknologi sebagai alat pengawasan, toleransi terhadap perspektif berbeda. Masyarakat memiliki kekuatan kolektif untuk mengimbangi dominasi ekonomi politik terhadap media massa. Namun, hal ini membutuhkan kesadaran kolektif, pendidikan yang kuat, dan partisipasi aktif dalam proses informasi dan politik.(*)

Referensi:

Hamad, Ibnu (2004) Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa: Sebuah Studi Critical Discourse Analysis terhadap Berita-berita Politik. Jakarta: Granit

Caporaso, James A., dan Levine, David P. (2008) Teori-Teori Ekonomi Politik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arifin, Bustanul dan Didik J. Rachbini, 2001. Ekonomi Politik dan Kebijakan Publik. Jakarta: PT Grasindo.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *