Sakato.co.id – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) secara resmi memutuskan untuk memperpanjang status Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi di seluruh wilayahnya. Keputusan ini diambil untuk memastikan upaya penanganan dampak bencana seperti banjir dan longsor dapat berjalan optimal dan berkelanjutan.
Masa status darurat yang semula akan berakhir kini diperpanjang hingga 22 Desember 2025.
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, mengungkapkan bahwa perpanjangan ini merupakan hasil evaluasi dan rapat internal guna mendorong percepatan pemulihan, baik infrastruktur maupun bantuan bagi masyarakat yang terdampak.
“Setelah diadakan rapat pada hari ini, maka kita putuskan untuk perpanjangan darurat kita sampai tanggal 22 Desember nantinya dan mudah-mudahan akan ada percepatan,” ujar Mahyeldi pada Senin (8/12/2025) malam.
Mahyeldi secara khusus menekankan pentingnya peran pemerintah kabupaten dan kota untuk segera menuntaskan proses pendataan. Pendataan yang akurat dianggap krusial karena akan menjadi landasan utama untuk perencanaan rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab rekon) jangka panjang.
“Langkah ini diharapkan dapat mendorong percepatan penanganan dan kami meminta bupati serta wali kota segera melengkapi seluruh proses pendataan,” tambahnya. Pendataan tersebut juga mencakup perhitungan kebutuhan spesifik yang diperlukan dalam fase rekonstruksi mendatang.
Sementara upaya penanganan terus berjalan di bawah status darurat ini, Pemprov Sumbar turut merilis data terkini mengenai skala dampak bencana hidrometeorologi.
Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar, Arry Yuswandi, memaparkan data yang dihimpun Posko Terpadu Kebencanaan Provinsi Sumbar per Senin (8/12/2025) pukul 18.00 WIB.
Menurut Arry, bencana alam yang dipicu oleh cuaca ekstrem telah meluas dan memberikan dampak serius:
Wilayah Terdampak: Mencapai 16 kabupaten/kota dan 50 kecamatan di Sumatera Barat.
Total Jiwa Terdampak: Sebanyak 256.881 jiwa masyarakat tercatat sebagai korban langsung dari bencana ini.
Dalam kondisi cuaca ekstrem yang diperkirakan masih akan terjadi, Pemprov Sumbar mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Informasi terkini terkait situasi kebencanaan dapat diakses melalui saluran resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
(*)




Komentar