Sakato.co.id – Sebagai wujud kontribusi perusahaan dalam perlindungan keanekaragaman hayati, PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut melalui Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Minangkabau melaksanakan penandatanganan dokumen perjanjian kemitraan dengan Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru di Padang.
Kegiatan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) ini merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi sekaligus wujud kontribusi perusahaan dalam perlindungan keanekaragaman hayati melalui pelibatan dan peran serta para stakeholder di sekitar Kawasan Konservasi Pulau Pieh.
Operation Head PT Pertamina Patra Niaga, DPPU Minangkabau, I Komang Budhiarta mengatakan, bahwa kerja sama ini merupakan wujud nyata komitmen dalam mendukung konservasi penyu, terumbu karang, dan mendukung pengelolaan sampah melalui sinergitas dengan Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi (KOMPAK) Raja Samudera.
“Selain pengelolaan kawasan konservasi penyu dan terumbu karang, Kami berharap ke depannya juga dapat dilakukan pengelolaan sampah di Pulau Bando yang berkolaborasi dengan KOMPAK Raja Samudera, kelompok masyarakat binaan LKKPN Pekanbaru,” kata Komang, dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Jumat (6/10/2023).
Dokumen perjanjian kemitraan yang ditandatangani PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, DPPU Minangkabau dan LKKPN Pekanbaru ini tentang Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Laut di Kawasan Konservasi Pulau Pieh dan Laut Sekitarnya.
Sementara itu, Kepala LKKPN Pekanbaru, Rahmat Irfansyah mengatakan, pihaknya bersama Pertamina Patra Niaga, DPPU Minangkabau telah bersepakat untuk bekerja sama dalam ruang lingkup pelestarian dan rehabilitasi habitat dan populasi ikan, peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat, serta penguatan sosial ekonomi masyarakat sekitar kawasan konservasi, khususnya di Pulau Bando, yang berbatasan dengan Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman.
“Kemitraan yang dibangun dengan Pertamina Patra Niaga diharapkan dapat mendukung terwujudnya inovasi Kawasan Bando spesifik konservasi alam laut atau disebut juga dengan kado spesial,” ujar Rahmat Irfansyah.
Selain itu, lanjutnya, kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan pelestarian penyu, sarana penunjang wisata minat khusus, sarana pengelolaan pelestarian penyu, sarana pengendalian habitat penting ekosistem penyu, rehabilitasi habitat ikan napoleon dan ekosistem terumbu karang, serta peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia).
Kegiatan ini juga dihadiri secara daring maupun luring oleh perwakilan dari Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut (KKHL), instansi Provinsi Sumatera Barat, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, dan KOMPAK Raja Samudera pada Rabu (4/10).
Sementara itu, APJK Ahli Madya, Ihsan Ramli, mewakili Direktur KKHL menyampaikan bahwa kemitraan yang dibangun berdasarkan asas kesetaraan kedua belah pihak dapat menciptakan kerja-kerja konservasi yang meningkatkan efektivitas pengelolaan kawasan.
“Kerjasama yang sudah disepakati harus diimplementasikan dengan baik sehingga memberikan manfaat bagi keanekaragaman hayati dan ekonomi masyarakat sekitar,” kata dia.
(*)