Sakato.co.id – Universitas Andalas (UNAND) menerima bantuan signifikan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) untuk membantu sivitas akademika yang terdampak bencana. Penyerahan bantuan ini dilakukan secara simbolis di Posko Tanggap Bencana UNAND pada Sabtu (13/12/2025), menandai langkah cepat pemerintah pusat dalam mendukung upaya pemulihan kampus.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Prof. Dr. Khairul Munadi, hadir langsung untuk menyerahkan bantuan yang terdiri dari 162 karung beras (ukuran 10 kg) dan 170 papan telur.
Di tengah suasana duka, Prof. Khairul Munadi tak hanya membawa bantuan logistik, tetapi juga menyempatkan diri menyapa langsung para mahasiswa terdampak. Ia menyampaikan pesan moral yang menguatkan: agar sivitas akademika saling merangkul, menguatkan, dan menjaga semangat belajar, meskipun berada di tengah situasi yang sulit.
“Belajar yang fokus, biarkan kampus yang menangani pemulihan ini,” ujar Prof. Khairul, memberikan penekanan khusus menjelang pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS).
Dirjen Dikti secara tegas meminta dukungan Rektor UNAND untuk memberikan kemudahan bagi mahasiswa terdampak dalam pelaksanaan UAS. Ia menekankan bahwa kondisi bencana saat ini tidak boleh menjadi penghalang bagi mahasiswa untuk melanjutkan dan menuntaskan studinya.
“Mohon dukungan terus, Pak Rektor, untuk seluruh sivitas akademika, terutama anak-anak kita yang sedang belajar, agar apa yang dihadapi saat ini tidak menjadi penghalang dalam melanjutkan studi,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya pengawalan fase pemulihan pascabencana. Fase krusial ini membutuhkan kontribusi nyata dari perguruan tinggi, khususnya dalam perencanaan, agar pemulihan berjalan tepat sasaran dan maksimal. Menurutnya, pemulihan ini tidak hanya mencakup aspek fisik, tetapi juga pemulihan kehidupan sosial dan akademik agar kembali berjalan normal.
Menanggapi hal tersebut, Rektor Universitas Andalas, Efa Yonnedi, Ph.D., memaparkan berbagai upaya tanggap darurat yang telah dilakukan UNAND.
– Akomodasi Sementara: Mahasiswa yang kehilangan tempat tinggal sementara difasilitasi untuk menempati Asrama UNAND selama satu bulan, dengan opsi perpanjangan sesuai kebutuhan.
– Pendataan Berkelanjutan: Proses pendataan mahasiswa terdampak masih terus dilakukan untuk memastikan penyaluran bantuan berjalan merata dan tepat sasaran.
Rektor Efa Yonnedi menegaskan kembali komitmen kampus, bahwa mahasiswa tidak sendirian dalam menghadapi situasi ini. Universitas Andalas berkomitmen penuh untuk terus mengawal proses pemulihan pascabencana, baik di lingkungan kampus maupun di wilayah terdampak lainnya.
“Upaya ini sekaligus menjadi bagian dari skema yang disusun oleh kementerian untuk mempermudah berbagai urusan sivitas akademika terdampak, sejalan dengan semangat kampus berdampak,” kata dia.
(*)









Komentar