Sakato.co.id – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat meluncurkan sebuah program inovasi berbasis digital. Smart Madrasah Library yang akan menjadi Pusat Pembelajaran Islam Modern pada Madrasah di Sumatera Barat.
Smart Library Madrasah digagas Kakanwil Kemenag Sumbar, Mahyudin dalam Diklat PKN (Pelatihan Kepemimpinan Nasional) II yang sedang berlangsung.
Menurut Kakanwil, sedikitnya ada empat substansi dan tujuan implementasi Smart Madrasah Library yang digagasnya. Pertama, memberikan dampak positif kepada madrasah dalam meningkatkan aksesibilitas sumber daya pendidikan.
Kedua, meningkatkan efisiensi pengelolaan perpustakaan. Ketiga, menfasilitasi pembelajaran mandiri bagi siswa dan warga madrasah. Keempatmendukung madrasah menuju era digital dan smart education.
Disamping itu, Kakanwil memiliki harapan besar Smart Madrasah Library bisa memberikan dampak positif terhadap madrasah yang ada di Sumbar dan daerah lainnya.
“Kami mengharapkan Smart Library Madrasah bisa dikenal tidak hanya di Sumatera Barat, namun juga bisa di adopsi oleh daerah lain sebagai Pusat Pembelajaran Islam Modern pada Madrasah.” ungkap Kakan Kemenag Sumbar, Mahyudin, Minggu (3/11/2024) di Padang.
Menurut pengakuan Mahyudin, setelah dijalankan selama lebih kurang dua bulan Smart Madrasah Library tersebut bisa berjalan dengan sukses di beberapa madrasah di Sumatera Barat.
Untuk itu, memasuki tahap akhir ini Mahyudin menginginkan setelah dilaunching akan dilakukan sosialisasi secara masif oleh seluruh jajaran Kemenag ditengah-tengah masyarakat terutama madrasah.
Program transformasi digital ini juga mendapat dukungan penuh dari Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Muhammad Ali Ramdhani. Ia mendorong madrasah di Sumatera Barat menjadi Episentrum pusat modernisasi di bidang Digital Library di madrasah.
“Secara prinsip pendidikan pada dasarnya sebuah upaya untuk memuliakan manusia. Berbagai kemewahan teknologi dan fasilitas informasi telah menjadi bagian dari kehidupan era digital,” ungkap Sekjen saat melaunching program ini bulan Oktober lalu.
Dalam pandangan Sekjen, madrasah saat ini memiliki potensi untuk menempatkan siswa-siswa pada posisi mainstream dalam dinamika perkembangan zaman dan peradaban.
Kehadiran smart library diharapkan Ali Ramdhani tidak hanya bisa cepat diakses, tapi efisien dan bagus. Tidak bertele-tele, namun tetap berkualitas.
“Harapan saya program berbasis digital ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh peserta didik, guru, tenaga kependidikan dan masyarakat yang ingin untuk belajar,” pungkasnya.
(*)