Kebersihan Lingkungan dan Rendahnya Tingkat Kesadaran Masyarakat

Oleh : Shilva Lioni

(Dosen Program Studi Sastra Inggris Universitas Andalas)

banner 1080x788

Sakato.co.id – Masalah kebersihan yakni membuang sampah sembarangan selalu menjadi fenomena tak terelakkan yang kian dihadapi banyak lingkungan di berbagai sektor per saat ini. Sehingga kemudian tak jarang, kita akan seringkali melihat dan menjumpai banyak sampah-sampah hadir dan berserakan dalam jumlah besar di berbagai tempat, mulai dari fasilitas-fasilitas umum seperti wc umum, masjid, sekolah, kantor-kantor, tempat wisata, bahkan hingga area perumahan atau pemukiman warga. Lebih lanjut, ada bahkan pihak-pihak yang dengan sengaja menggunakan lahan kosong atau sudut-sudut bangunan sebagai tempat membuang sampah padahal bukan itu peruntukkannya.

Masyarakat dewasa ini seakan tidak lagi peduli dan aware terhadap kehadiran sampah seperti meliputi keberadaanya, dimana seharusnya dibuang, bagaimana dampaknya jika dibiarkan, dan sebagainya. Hal ini terbukti dari banyaknya sampah-sampah yang berserakan di berbagai tempat dalam jangka waktu yang lama tanpa ditangani lebih lanjut seperti dibakar maupun diolah.

Kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dari hari ke hari seakan semakin rendah dan tergerus meski terkadang berbagai metode sudah banyak hadir dan dilakukan untuk meminimalisir aksi buang sampah sembarangan itu sendiri diantaranya yakni dengan menempelkan berbagai spanduk larangan dengan menggunakan bahasa-bahasa kreatif yang bersifat imperatif yakni mulai dari ancaman, perintah, hingga tekanan dengan huruf kapital dan tanda seru dalam jumlah besar.

Bahkan spanduk berisikan sumpah serapah yang belakangan menjadi tren seperti berikut ini, “Azab aku ya Allah jika seandainya aku buang sampah di tempat ini” juga turut hadir.

Unik memang, tapi tentu peruntukkannya dengan satu harapan yakni agar maknanya bisa sampai ke masyarakat yang melihat dan membacanya agar kemudian tidak membuang sampah sembarangan walaupun pada kenyataannya tetaplah sulit.

Sebagai warga masyarakat dan orang tua kita seringkali menanamkan kepada anak kita sedari dini betapa berharganya lingkungan kita, dan agar kita tidak membuang sampah secara sembarangan, namun setelah dewasa kita sendiri seakan tidak peduli dengan hal tersebut lagi.

Lantas bagaimana kemudian kita bisa menjadi contoh yang baik untuk anak-anak kita dan lingkungan kita? Padahal sejatinya perilaku dan kebiasaan adalah sesuatu yang diajarkan sejak kecil, terutama lewat keluarga dan lingkungan sekolah.

Oleh karenanya, penting bagi orangtua dan pihak sekolah untuk menanamkan kebiasaan positif pada anak-anak.

Lebih lanjut, sampah yang berserakan secara sembarangan dan bukan pada tempatnya dapat membawa banyak dampak negatif bagi lingkungan dan orang-orang sekitar. Selain dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan diare yang mana adalah dua penyakit utama yang disebabkan oleh lingkungan hidup yang kurang bersih, kehadiran sampah yang dibuang tidak pada tempatnya juga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman bagi orang sekitar.

Bayangkan saja, seandainya lingkungan hidup yang anda tinggali kotor, maka rasa tidak nyaman akan menghampiri. Kemungkinan timbulnya berbagai penyakit pun lebih besar dibandingkan dengan lingkungan hidup yang bersih.

Sebagai contoh, ketika rumah kita kotor. Banyak sampah dan genangan air di sekitar rumah.

Maka tentu nyamuk-nyamuk demam berdarah dapat berkembang biak dengan subur. Hal ini akan menyebabkan anggota keluarga anda, bahkan orang-orang yang tinggal di sekitar anda memiliki peluang besar terkena penyakit demam berdarah.

Selain menimbulkan bau yang tidak sedap, sampah yang membusuk juga merupakan sarang bakteri dan penyakit. Lantas tidakkah kemudian kita berpikir betapa banyak hal buruk yang dapat kita hadirkan hanya dengan melalui satu tindakan yakni membuang sampah sembarangan tersebut?

Akan berapa banyak korban dan masyarakat serta anak-anak yang akan jadi korban terkait masalah kesehatan karena lingkungan yang tidak bersih yang kita ciptakan.

Dalam lingkungan hidup, penting untuk menjaga kesadaran dalam menjaga kebersihan baik itu untuk diri kita sendiri maupun orang sekitar. Menjaga kebersihan dimulai dari diri kita sendiri karena kebersihan diri sejatinya merupakan cermin kehidupan seseorang dan usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab kita bersama.

Adapun petugas kebersihan hanyalah sebagai pembantu dalam menjaga kebersihan. Sedangkan faktor utama yang sangat berpengaruh agar lingkungan masyarakat terlihat bersih adalah kesadaran masyarakat itu sendiri. Jangan sampai kemudian perlu sebuah tindakan, pemaksaan, dan hukuman seperti pemasangan cctv di berbagai titik dan penerapan denda seperti di Negara-negara lain menjadi jawaban agar masyarakat lebih memiliki kesadaran tinggi dalam menjaga lingkungannya.

Sudah waktunya kita peduli dengan kebersihan lingkungan kita. Jangan sampai tunggu kita atau salah satu dari anggota keluarga kita atau bahkan anak-anak kita terkena dampak dan masalah kesehatan terlebih dahulu lantas baru menjadi pelajaran dan efek jera bagi kita untuk tidak membuang sampah sembarangan lagi.

(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *