Kadisdik Limapuluh Kota: Sesalah Salahnya Murid, Guru yang Salah!

Sakato.co.id – Video yang memperlihatkan seorang siswa Sekolah Dasar (SD) yang membentak gurunya dengan kata-kata kasar heboh di media sosial beberapa waktu lalu, namun tidak berapa lama berselang media sosial kembali dihebohkan dengan video permintamaafan guru tersebut.

Mengenai hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Lima Puluh Kota, Afri Effendi mengatakan video tersebut dibuat karena sudah menemukan titik terang dari permasalah itu.

banner 1080x788

Dia menjelaskan video permintaan maaf itu berkaitan dengan etika sang guru.

“Ini mengenai etika seorang guru, sesalah-salah murid, kita harus mengakui juga kesalah kita, dan yang dilihatkan oleh sang guru juga hanya video sang anak, sebelum kejadian tidak dilihatkan dalam video,” katanya Rabu (18/7/2023).

Lebih lanjut, Afri Effendi juga menjelaskan dari pengakuan guru dan siswa setelah di investigasi, sebelum video itu dibuat sang guru sudah marah pada sang murid sehingga guru tersebut memukul siswa tersebut menggunakan rol dan memancing emosi siswa.

“Dari pagi guru sudah marah ke anak itu, sampai memukul sang anak dengan rol, sehingga anak itu emosi, lalu guru tersebut mengambil video, dan anak itu hanya merebut hp, karena dia tidak suka di videokan. karena tidak dapat mengambil hp, pecah lagi emosi sang anak, sampai memukul, menendang dan membentak sang guru,” ungkapnya.

Selain itu Afri Effendi juga menyayangkan sikap sang guru yang meviralkan video itu. Karena menurut pengakuan sang guru tidak ada niat meviralkan video tersebut.

“Dia mengatakan bukan dia yang meviralkan, tapi dia yang mengirimkan ke orang-orang. Setelah kami periksa hp sang guru, video sudah dia hapus. Mungkin karena sudah takut karena videonya sudah viral,” terangnya.

Menurutnya, sang guru juga sudah menyadari bahwa dia melakukan Kesalahan yang berdampak buruk dengan psikis sang anak.

“Guru itu juga sudah meminta maaf dengan orang tua sang anak anak, orang tuanya juga sudah memaafkan. Dan mereka berdua juga sudah saling memaafkan,” ujarnya.

Kedepan, katanya sang guru dan siswa itu terancam akan mendapat sangsi dari viralnya video tersebut.

“Untuk guru akan mendapatkan evaluasi, karena dia seorang ASN. Untuk sang anak, akan mendapatkan sangsi moral. Karena kami tidak mau membuat mental dia hancur,” tutupnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *