Jaringan Antarprovinsi Dibongkar, Polda Sumbar Musnahkan Puluhan Kilogram Ganja dan Sabu

Sakato.co.id – Perang terhadap narkotika di Sumatera Barat terus digencarkan. Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Sumatera Barat hari ini, Selasa (7/10/2025), menggelar pemusnahan besar-besaran puluhan kilogram narkotika jenis ganja dan sabu yang merupakan hasil kerja keras mereka sepanjang September 2025.

Pemusnahan yang dilakukan di halaman utama Mapolda Sumbar ini menandai komitmen serius aparat dalam memutus rantai peredaran barang haram di ranah Minang. Barang bukti yang dimusnahkan telah mengantongi penetapan eksekusi resmi dari kejaksaan.

Direktur Reserse Narkoba Polda Sumbar, Kombes Pol Wedy Mahadi, mengungkapkan bahwa pemusnahan ini merupakan tindak lanjut dari serangkaian pengungkapan kasus yang signifikan.

“Hari ini, kami merilis pengungkapan tindak pidana narkotika berupa ganja, sabu, dan beberapa ratus pil ekstasi yang berhasil kami amankan selama September 2025. Sekaligus, kami laksanakan pemusnahan barang bukti yang sudah mendapat penetapan dari kejaksaan,” ujar Kombes Wedy kepada wartawan.

“Total barang bukti yang dimusnahkan hari ini yakni 40,09 kilogram ganja dan 94,8 gram sabu-sabu,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Kombes Wedy juga merilis tiga Laporan Polisi (LP) baru yang berhasil diungkap bulan September, meliputi penyitaan 865 butir pil ekstasi dan 480 gram sabu. Dari tiga kasus ini, tujuh tersangka berhasil diamankan dari berbagai wilayah, mulai dari Kabupaten Pasaman, Kota Padang, hingga Payakumbuh.

Lebih lanjut Kombes Wedy menjelaskan, mayoritas tersangka yang tertangkap adalah kurir yang bertugas mengantar barang dari luar provinsi. Ia menyoroti salah satu kasus ganja yang melibatkan jaringan antarprovinsi.

“Pelaku pembawa ganja ini dipastikan seorang kurir. Ia ditangkap saat berupaya mengirim barang melintasi jalur Payakumbuh menuju Padang. Jaringan ini bersifat antarprovinsi dan akan kami kembangkan lebih lanjut,” tegasnya.

Bahkan, proses penangkapan sempat diwarnai ketegangan. Di wilayah Pasaman, pelaku nekat melawan dengan menabrak mobil petugas. Namun, berkat kesigapan anggota dan bantuan cepat dari masyarakat setempat, pelaku berhasil dilumpuhkan dan diamankan.

“Dinamika di lapangan tetap ada, tapi semua bisa kami antisipasi. Bantuan masyarakat saat penyergapan di Pasaman adalah bukti kolaborasi yang kuat antara aparat dan masyarakat,” ungkap Kombes Wedy, mengapresiasi dukungan publik.

Mengakhiri rilis, Kombes Wedy Mahadi menegaskan kembali komitmen Polda Sumbar untuk tidak memberi ruang sedikit pun bagi kejahatan narkoba.

“Saya tegaskan, tidak ada tempat bagi pemakai, pengedar, maupun bandar narkoba di Sumatera Barat,” tegasnya lantang.

Polda Sumbar menyatakan akan terus mengedepankan strategi pencegahan, edukasi, dan kolaborasi, termasuk dengan masyarakat dan tokoh adat (ninik mamak) melalui Gerakan Kampung Bebas Narkoba, guna melindungi wilayah tersebut dari bahaya narkotika. Perang terhadap narkoba akan dilanjutkan secara konsisten dan berkelanjutan, baik melalui penegakan hukum yang keras maupun pemberdayaan masyarakat untuk aktif melapor dan ikut serta dalam pencegahan.

“Kita tidak hanya melakukan tindakan preventif tapi juga preemtif untuk melalukan pencegahan peredaran narkoba di Sumbar ini,” pungkasnya.

(*)

Komentar