Sakato.co.id – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Padang menggelar pertemuan tingkat tinggi (High Level Meeting/HLM) pada 3 Desember 2025. Langkah ini diambil untuk menguatkan sinergi pengendalian harga jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), serta mempercepat pemulihan pasca bencana hidrometeorologi yang melanda sebagian besar wilayah Sumatera Barat.
Dipimpin oleh Wakil Walikota Padang, pertemuan ini menghadirkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat, M. Abdul Majid Ikram, bersama perwakilan kunci dari Dinas Pangan, Bulog, BPS, Pertamina, BMKG, dan KADIN. Fokus utama diskusi adalah menjaga ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan stabilisasi harga.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi kumulatif Kota Padang hingga November 2025 telah mencapai 3,38% (ytd), berada di batas atas target sasaran inflasi.
Bencana banjir bandang dan longsor baru-baru ini menjadi tantangan serius. Kerusakan lahan pertanian dan terganggunya jalur distribusi sempat mendorong lonjakan harga pada komoditas utama seperti cabai merah dan bawang merah.
Namun, M. Abdul Majid Ikram, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat, menyampaikan optimisme. “Sejalan dengan upaya pemulihan jalur distribusi yang terus kami lakukan, harga berbagai komoditas kini mulai berangsur turun,” ujarnya.
Kabar baik datang dari sektor pasokan. Pihak BMKG memproyeksikan kondisi cuaca ke depan akan lebih kondusif, yang diharapkan mampu mendukung pemulihan pasokan komoditas hortikultura.
Sementara itu, Bulog dan Dinas Pangan Provinsi Sumatera Barat memastikan bahwa stok beras dan komoditas pangan lainnya berada dalam kondisi mencukupi untuk menghadapi Nataru. Bulog bahkan telah menyiapkan pasokan tambahan guna mengantisipasi lonjakan permintaan di akhir tahun.
Di sisi energi, Pertamina menjamin stok Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) aman. Pertamina juga menegaskan prioritas penyaluran LPG akan diarahkan ke daerah-daerah yang paling terdampak bencana.
Untuk menekan laju inflasi dan menjaga daya beli masyarakat, TPID Padang sepakat untuk mengintensifkan Gerakan Pangan Murah (GPM), termasuk bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Pasokan komoditas strategis juga diperkuat. Kebutuhan cabai merah diproyeksikan akan terpenuhi dari pasokan sentra lokal, seperti Kabupaten Solok dan Tanah Datar, serta opsi penambahan pasokan dari provinsi lain jika diperlukan.
Langkah-langkah strategis yang akan dijalankan TPID Padang meliputi:
Menjamin Ketersediaan dan Harga: Membuka opsi penambahan pasokan dari luar provinsi.
Intensifikasi GPM: Melaksanakan operasi pasar dan GPM secara berkelanjutan di lokasi dan komoditas yang tepat sasaran.
Publikasi Berkala: Menyediakan informasi harga secara transparan melalui papan reklame dan media massa.
Koordinasi Lintas Sektor: Memastikan stok bahan pokok, BBM, dan LPG aman serta terdistribusi merata melalui koordinasi ketat dengan Pertamina dan Bulog.
Melalui berbagai upaya sinergis ini, TPID Kota Padang optimis inflasi Kota Padang pada akhir tahun 2025 akan tetap terjaga dan berada dalam koridor sasaran 2,5% ± 1%.
(*)









Komentar