Sakato.co.id – Wakil Bupati Pasaman Barat, Risnawanto, didampingi Kapolresta Padang, Kombes Pol Feri Harahap mendatangi massa demonstran di Masjid Raya Sumbar, Sabtu (5/8/2023).
Wakil Bupati dan Kapolresta mengajak para massa Nagari Air Bangis, Jorong Pigogah Patibubur, Pasaman Barat, untuk kembali ke kampung halaman.
Kapolresta Padang Kombes Pol Ferry Harahap menegaskan, tugasnya menjaga keamanan seluruh demonstran saat berada di wilayah hukumnya, baik di Masjid Raya Sumbar dan di depan Kantor Gubernur Sumbar.
“Kembali lah, jangan korban anak-anak, Balita, ibu-ibu yang sudah lelah dengan aksi ini, dan juga masyarakat Kota Padang juga lelah dengan aksi unjuk rasa ini,” imbau Kapolresta.
Namun ketika ajakan itu, massa dengan serentak masih menolak untuk kembali dengan nada serentak tidak…!
Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto mengatakan, atas nama Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat mengimbau untuk warga Pigogah Patibubur, Nagari Air Bangis, Kecamatan Sei Beremas, Kabupaten Pasaman Barat untuk pulang.
“Kehadiran kami pada hari ini bertujuan untuk bapak-bapak pulang ke kampung halaman. Dengan hati yang sangat ikhlas dan penuh kasih sayang dan penuh perhatian pada bapak-bapak ibu-ibu kami ingin membawa pulang saudara-saudara sekalian dengan penuh rasa kasih sayang,” kata dia.
Risnawanto menambahkan, tujuannya adalah bagaimana bapak-bapak ibu-ibu bisa beraktivitas dan anak-anak bisa sekolah.
Mendengar ajakan Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto tersebut semua demonstran banyak yang menjawab tidak. “Tidak,” kata hampir semua warga.
Salah seorang warga Pigogah Patibubur Syamsul Bahri Harahap mengatakan, pihaknya sudah mendengar ajakan yang disampaikan oleh Wakil Bupati Pasaman Barat.
“Kami butuh perjanjian tertulis untuk keamanan kami berusaha, kami sebenarnya juga ingin pulang. Seribu kali bapak menyuruh kami pulang seribu kali juga kami mengatakan tidak, sebelum kami mendapatkan kepastian hukumnya,” tegasnya.
Koordinator Aksi Haris Ritonga mengatakan, pada dasarnya ini bukan kemauan warga dan warga tidak ingin sebetulnya terjadi.
“Ini terpaksa kami lakukan, kami ingin kepastian hukum, dan kepada pemkab Pasbar, terkait yang kami di hutan kawasan. Marilah kita selesaikan dengan regulasi yang ada,” kata dia.
Dari pantauan di lokasi, masyarakat masih bertahan di Masjid Raya, mereka masih menunggu kesepakatan antara perwakilan mereka untuk bertemu Gubernur Sumbar, Mahyeldi.
Sementara, sejumlah Bus untuk membawa massa tersebut sudah stembay di pelataran parkir Masjid Raya Sumbar.
(*)