Sakato.co.id – Upaya memperkenalkan budaya Pasaman ke kancah internasional terus dilakukan. Anggit Kurniawan Nasution, melakukan kunjungan silaturahmi ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Warsawa, Polandia, baru-baru ini.
Kunjungan tersebut disambut langsung oleh Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Indonesia untuk Polandia, Wahyu Permana. Saat ini, Wahyu menjabat sebagai pelaksana tugas Duta Besar RI untuk Polandia, setelah duta besar sebelumnya meninggal dunia beberapa waktu lalu.
Dalam suasana hangat dan penuh keakraban, Anggit Kurniawan menyerahkan cinderamata berupa Batik Equator, batik khas Pasaman, kepada Wahyu Permana. Penyerahan cinderamata ini menjadi simbol persahabatan sekaligus bentuk promosi budaya daerah Pasaman ke Eropa.
“Batik ini kami bawa langsung dari Pasaman sebagai tanda persahabatan dan semangat kami dalam memperkenalkan budaya daerah di tingkat internasional,” ujar Anggit Kurniawan Nasution.
Wahyu Permana menyambut baik pemberian tersebut dan mengapresiasi upaya seoarang anak Pasaman dalam mempromosikan budaya Indonesia ke dunia.
“Terima kasih atas kunjungan dan cinderamatanya. Ini akan menjadi pengingat eratnya hubungan antara daerah-daerah di Indonesia dengan KBRI di luar negeri,” kata Wahyu.
Batik Equator merupakan batik khas Pasaman yang dikenal dengan motif-motif lokal, seperti flora-fauna tropis, garis khatulistiwa yang memang melintasi Kabupaten Pasaman, serta corak geometris berwarna cerah. Batik ini menjadi identitas kebanggaan masyarakat Pasaman sekaligus bagian dari penguatan ekonomi kreatif daerah.
Selain sebagai media diplomasi budaya, Anggit Kurniawan berharap langkah ini dapat membuka peluang kerja sama di bidang ekonomi kreatif dengan memperkenalkan Batik Equator kepada masyarakat Polandia dan Eropa. Menurutnya, potensi batik Pasaman cukup besar untuk masuk ke pasar luar negeri karena memiliki keunikan motif dan cerita di balik setiap kainnya.
“Semoga ini menjadi awal yang baik untuk promosi Batik Equator di luar negeri. Kita ingin UMKM batik di Pasaman mendapatkan pasar baru dan semangat untuk terus berinovasi,” ujar Anggit Kurniawan.
Pertemuan ini juga menjadi ruang diskusi mengenai potensi kerja sama antara pemerintah daerah Pasaman dengan KBRI dalam mempromosikan kebudayaan, pariwisata, serta membuka peluang kerja sama pendidikan dan ekonomi kreatif.
Dengan penyerahan Batik Equator ke KBRI Warsawa, langkah kecil ini menjadi jembatan penghubung antara Pasaman dan Polandia, serta membawa semangat kreatif masyarakat Pasaman ke panggung internasional.
(*)
Komentar