Sakato.co.id – Warga pesisir Sumatera Barat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Teluk Bayur telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir rob yang mengancam sejumlah wilayah, dipicu oleh kombinasi gelombang tinggi, angin kencang, dan pasang laut.
Fenomena alam yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini menciptakan kondisi yang berbahaya. Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Teluk Bayur, Sahat Mauli Pasaribu, menjelaskan bahwa hantaman gelombang laut akibat angin kencang di perairan menjadi pemicu utama masuknya air laut ke daratan.
“Kondisi tersebut diperparah dengan adanya pasang laut yang terjadi sejak 5 hingga 7 November. Namun setelah tanggal tersebut, pasang diperkirakan akan mulai melemah dan melandai. Meskipun demikian, potensi terjadinya banjir rob masih dapat terjadi,” ujar Sahat Mauli Pasaribu, Jumat malam (7/11/2025).
Kekhawatiran BMKG mulai menjadi kenyataan. Laporan banjir rob telah diterima di berbagai titik, termasuk di Kota Padang pada Jumat malam.
Dari beberapa informasi yang dihimpun di lapangan menunjukkan dampak signifikan terjadi di Kelurahan Ulak Karang Utara, Kecamatan Padang Utara dan Kelurahan Berok Nipah, Kota Padang. Genangan air laut mulai memasuki permukiman warga sejak sekitar pukul 19.00 WIB.
Di Komplek Wisma Indah I, Kelurahan Ulak Karang Utara, menjadi salah satu lokasi yang terdampak parah. Ketinggian air yang merendam jalan utama hingga kawasan perumahan bervariasi, dilaporkan mencapai 20 hingga 50 sentimeter.
Salah seorang warga, Yunisma (43), menuturkan bahwa kejadian ini sudah berulang. “Banjir rob ini sudah terjadi sejak kemarin, Kamis (6/11/2025) dan sampai hari ini Jumat. Ketinggian air yang terpantau di halaman rumah sudah mencapai semata kaki, karena rumah agak tinggi jadi tidak masuk, namun di rumah tetangga mulai masuk,” keluhnya.
Ia menambahkan, air mulai naik sekitar pukul 19.00 WIB, dan hingga pukul 20.30 WIB, air dilaporkan masih belum menunjukkan tanda-tanda surut.
BMKG Maritim Teluk Bayur secara spesifik mengingatkan beberapa daerah untuk mewaspadai potensi pasang laut yang tinggi:
– Wilayah Kepulauan Mentawai (bagian barat dan timur).
– Pesisir Sumatera Barat, seperti Pasaman Barat, Painan, dan Kota Padang.
Lebih lanjut Sahat Mauli Pasaribu mengimbau, masyarakat yang beraktivitas di perairan untuk tetap waspada terhadap potensi gelombang tinggi dan angin kencang, terutama pada sore hingga malam hari dalam beberapa hari ke depan.
“Peringatan dini ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat Sumatera Barat terhadap dampak buruk yang mungkin ditimbulkan oleh gelombang tinggi dan banjir rob di masa mendatang,” pungkasnya.
(*)









Komentar