Sakato.co.id – Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mentawai resmi menutup operasi pencarian terhadap seorang warga yang dilaporkan hilang di kawasan Hutan Pasikiat Taileleu, Kecamatan Siberut Barat Daya, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Operasi SAR berlangsung selama 7 hari, sejak Rabu (22/10/2025).
Laporan hilangnya korban diterima dari Kepala Desa Pasikiat Taileleu, Johari Sirilotik, pada Rabu (22/10) pukul 08.00 WIB. Korban bernama Gabui Sarereakek (73) tidak kembali ke rumah setelah menuju ladangnya pada Minggu (19/10) pukul 15.00 WIB dan dilaporkan hilang setelah upaya pencarian oleh warga tidak membuahkan hasil.
Tim Rescue Kansar Mentawai diberangkatkan dengan RIB 02 Mentawai dari Dermaga Tuapejat menuju lokasi kejadian. Setibanya di Desa Taileleu, tim langsung berkoordinasi dengan pihak terkait sebelum melakukan pencarian di sekitar lokasi yang diduga sebagai titik hilangnya korban.
Drone thermal juga dioperasikan secara bertahap guna memantau area-area yang sulit dijangkau personel darat, memperluas cakupan pencarian, serta membantu pemetaan jalur hutan yang memiliki vegetasi rapat. Namun, sepanjang pemanfaatannya hingga hari ketujuh, belum ditemukan titik panas mencurigakan maupun indikasi keberadaan korban.
Selama operasi, tim SAR gabungan melakukan pencarian dengan tiga metode utama:
 1. Penyisiran darat melalui jalur hutan, sungai, dan perbukitan
 2. Penyisiran melalui laut di perairan Taileleu menggunakan RIB 02 Mentawai
 3. Pemantauan udara dengan drone untuk pendeteksian visual dan thermal.
Hingga batas waktu pelaksanaan operasi sesuai SOP, pencarian yakni 7 hari ( Operasi di mulai sejak tgl 22 -28 Oktober 2025 ) dan tidak ada tanda tanda Korban.
Tim SAR kembali ke Pelabuhan Tuapejat hari Selasa tgl 28 Oktober 2025 sore pada pukul 16.15 WIB untuk pelaksanaan debriefing, dan pada pukul 16.25 WIB operasi SAR secara resmi ditutup.
Kepala Kantor SAR Mentawai, Rudi, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam operasi Pencarian ini:
“Seluruh potensi SAR telah mengerahkan upaya terbaik, termasuk pemanfaatan drone thermal untuk menyisir area yang tidak dapat dijangkau langsung. Namun hingga hari ketujuh, belum ditemukan tanda-tanda keberadaan korban. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh unsur yang mendukung operasi ini. Semoga keluarga korban diberikan ketabahan, dan apabila ada informasi baru, kami siap kembali membantu,” kata dia.
Dengan ditutupnya operasi SAR ini, seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke Kesatuannya masing-masing.
(*)









Komentar