Sakato.co.id – Universitas Andalas (UNAND) menggelar wisuda I tahun 2025, dengan meluluskan 1.143 mahasiswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Diploma III hingga Doktor. Kegiatan dilaksanakan, di Auditorium UNAND, Kampus Limau Manis, Sabtu (8/2/2025).
Pada wisuda kali ini, UNAND juga memiliki seorang lulusan istimewa, Bapak Dr. Ir. H. Audy Joinaldy, S.Pt, M.Sc, M.M, IPM, ASEAN.Eng, Wakil Gubernur Sumatera Barat, yang telah menyelesaikan studi di Program Magister Ilmu Politik FISIP
UNAND.
Acara yang berlangsung meriah ini juga dihadiri oleh 7 mahasiswa asing yang telah menyelesaikan studi di UNAND.
Rektor UNAND, Efa Yonnedi, Ph.D., dalam pidatonya menyampaikan selamat kepada para wisudawan dan mengajak mereka untuk bersyukur atas dukungan serta pengorbanan orang tua dan keluarga. “Hari ini adalah babak baru dalam perjalanan hidup Saudara. Setelah bertahun-tahun penuh perjuangan, akhirnya Saudara mencapai titik ini,” ujarnya.
Tak hanya itu, Rektor juga menyoroti tantangan yang akan dihadapi para wisudawan di era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0. Menurutnya, disrupsi teknologi dan otomatisasi akan mengubah lanskap pekerjaan, sehingga para lulusan perlu memiliki kompetensi yang relevan.
“Menurut rekomendasi World Economic Forum, generasi muda perlu menguasai 16 kompetensi utama. Setidaknya enam kompetensi utama yang disebut sebagai 6C perlu dikuasai, yaitu Communication, Collaboration, Critical Thinking, Creativity, Computational Logic, dan Compassion,” jelasnya.
Selain kompetensi 6C, Rektor juga menekankan pentingnya integritas. Ia mengutip pesan Bung Hatta, “Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar, kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman, namun tidak jujur sulit diperbaiki.”
Di akhir pidatonya, Rektor menyampaikan pesan yang menginspirasi bagi para wisudawan. “Ijazah Saudara Adalah Kunci, Bukalah Pintu-pintu Kesuksesan!” ujarnya. Ia mengingatkan bahwa ijazah bukanlah tujuan akhir, melainkan alat untuk membuka peluang-peluang baru.
“Jangan hanya menjadi ‘tukang kunci’ yang sekadar memegang ijazah tanpa keberanian untuk membuka peluang yang ada. Gunakanlah dengan bijak, pilihlah pintu yang sesuai dengan impian dan passion Anda, dan jangan ragu untuk melangkah masuk,” pesannya.
Rektor berharap para wisudawan dapat menjadi pribadi yang berani melangkah, terus belajar, dan berani mengambil risiko. “Jangan hanya menjadi penjaga kunci, tetapi jadilah pembuka pintu masa depan!” pungkasnya.
(*)